BogorPolitan – Pamijahan,
Tepat pada peringatan Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober 2022, Rumah Santri mengadakan Ziarah Akbar ke Banten yang bertujuan untuk membuka kembali sejarah akan sanad keilmuan yang tertuju kepada Syekh Nawawi Albantani, dimana beliau merupakan salam satu induk dari sanad keilmuan ulama nusantara terus ulama-ulama yang ada di Bogor.

Hal ini seperti yang disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Ruhiyat Sujana, pada release yang diberikan pada BogorPolitan.,com, Senin 31/10/2022.
“Jadi, agenda ziarah tahun ini yang bertepatan dengan Hari Santri, kami Rumah Santri ingin mempertegas bahwasannya para Ulama, para Kyai, para Ustadz dan para Santri yang ada di wilayah bogor adalah Saudara Kandung ketika melihat Sanad Keilmuan (Satu Ilmu dan Satu Guru),” jelas pria yang biasa disapa Kang RS.
Sehingga, Kang RS melanjutkan, kami berharap semua para ulama/kyai/ustadz bisa bersatu dan bersama untuk merekatkan kembali hubungan silaturrahmi sehingga bisa memudahkan akan tujuan syiar dakwah menjadi lebih kuat.
“Selain Ziarah Akbar, Rumah Santri mengadakan Silaturrahmi Akbar dan Maulid Akbar yang dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2022 di Pondok Pesantren Ibnu Sina Pamijahan Bogor, sebagai puncak rangkaian acara,” katanya.
Kang RS menjelaskan, adapun misi dan tujuan besarnya ingin mempersatukan semua “Ngahiji”. Kami para pengurus Rumah Santri menganggap sudah saatnya kita menyatukan diri untuk memperkuat syiar dakwah, karena persatuan menjadi kunci kekuatan dengan bersatu kita akan kuat “bersatu kita kuat”.
Momentum Harlah yang dihadiri kurang lebih 2.000 orang ini kiranya dijadikan ajang Silaturrahmi dan ajang persatuan maka dalam malam puncak acaranya kami mengundang tokoh-tokoh Ulama Bogor, tokoh-tokoh pimpinan ormas, pimpinan organisasi, pimpinan pondok pesantren, pimpinan majlis ta’lim, remaja masjid, TNI/Polri bahkan kita mengundang tokoh-tokoh politik dari berbagai partai dll semua kita undang tanpa terkecuali.
Masih kata Kang RS, hal itu menegaskan bahwasannya kami Rumah Santri sangat terbuka dengan pihak manapun dan kami ingin menjadikan Rumah Santri sebagai Rumah Kita Bersama “Rumah Santri Milik kita bersama” Kami ingin menyatukan para kyai dan komponen dakwah yang ada di bogor selain itu kitapun ingin mengajak komponen lain untuk bergabung dirumah santri yang bertujuan tidak lain untuk memperkuat syiar dakwah “Ngaji, Nyantri, Ngahiji dan Ngabdi”.
“Semua forum-forum alumni pondok pesantren harus bersatu dan semoga rumah santri menjadi wadah pemersatunya terus kitapun mengajak para birokrasi (umaro) mulai dari RT, Kades, Camat, Bupati, Wakil Rakyat juga Warga Masyarakat untuk bergabung dan mengisi Rumah bersama-sama (Rumah Santri). Menjaga Tadisi dan Merawat Kebersamaan,” beber Kang RS.

Sementara itu Ketua Umum Rumah Santri, Dede Luthfi Afifi merasa bersyukur atas terselenggaranya Hari Lahir Rumah Santri.
Dirinya menjelaskan, berdirinya Rumah Santri ini bertujuan untuk mempersatukan para tokoh dan para Kyai yang ada di Bogor
Selain itu, hal ini juga dalam rangka meneruskan estafet perjuangan Ulama dan para Pahlawan terdahulu yang sudah wafat.
“Diantaranya ada KH. Soleh Iskandar, Wa Ajengan, Mama Bakri, Mama Falak dan tokoh lainnya yang kami jadikan motivasi,” sambungnya.
Dalam momentum Hari Santri Nasional dan Hari Lahir Rumah Santri ke-4, menurut Dede, menjadi tonggak atau dasar kebangkitan persatuan Santri.
“In Sha Allah, Rumah Santri terbuka untuk umum dan kami mengajak serta menghimbau ke semua pihak yang mau berhikmah kepada Ulama, Santri untuk bergabung dengan Rumah Santri,” tutupnya. (And)