Joko Mustiko : Tidak Jalannya Trilogi Pendidikan, Menjadi Penyebab Tawuran

0
842 views

BogorPolitan – Kota Bogor,

Aksi tawuran antar pelajar seolah tidak pernah berhenti, Hal itu kerap terjadi akibat Trilogi pendidikan yang tidak berjalan. Berbagai pembinaan telah dilakukan dengan berbagai cara agar tawuran tidak terjadi, tetapi kenyataannya tawuran malah jadi tontonan masyarakat, bahkan sampai mengambil video saat terjadi tawuran tersebut kemudian di posting di media sosial, padahal seharusnya masyarakat membubarkan jika terlihat ada gerombolan siswa yang berkumpul. Demikian disampaikan Kepala SMKN 2 Kota Bogor, Drs. Joko Mustiko.

“Kami pihak sekolah seperti kehabisan akal, bahkan diperparah kurang nya rasa kepedulian orang tua  saat anaknya sedang berada di rumah, padahal sinergitas antara pihak sekolah dan orang tua sangat perlu dalam memantau siswa,” tambah Joko.

Trilogi Pendidikan yakni mencapai hidup tertib dan damai serta membentuk manusia yang merdeka. Namun menurut paham Tamansiswa masyarakat tertib damai hanya terwujud dalam satu kehidupan bersama berdasarkan cinta kasih sayang antar sesama dalam satu keluarga, yang sama hak dan kewajibannya.

Joko memuji langkah tegas Forkominda yang terjun langsung dan menyisir sekolah, sebagai bentuk antisipasi tawuran berkelanjutan, karena kewenangan sekolah terbatas, sehingga butuh campur tangan diberbagai pihak, kemudian Trilogi pendidikan harus berjalan, baik itu saat siswa ada di rumah bahkan di masyarakat, jangan hanya diimplementasikan saat di sekolah saja.

Menurut Joko, langkah tegas sangat diperlukan, hanya saja langkah tegas itu terkadang terkendala adanya HAM dan KPAI, akibatnya muncul asumsi keliru dari berbagai pihak, kemudian lebih mengedepankan langkah apatis, mulai dari orang tua sampai masyarakat, sehingga mereka tidak salah dalam bertindak dan menghindari proses hukum.

Joko mengapresiasi sikap tegas kepolisian, menangkap para pelaku tawuran, bila perlu para pelaku tawuran di jebloskan ke penjara, karena implementasi selama ini masih bersikap pembinaan, tanpa sikap tegas sehingga hasilnya tidak terlihat kemudian tawuran terjadi lagi.

“Sudah 12 siswa dikeluarkan. Ketegasan dan keberanian aparat harus ada, lalu ditunjang dengan peran serta masyarakat, jika ada yang tawuran harus segera dilerai dan dibubarkan, bukan malah jadi tontonan, dampaknya bisa amburadul sosok penerus bangsa yang masih berstatus pelajar,” tutup Joko.

Reporter : Elliz

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini