Bogor – BogorPolitan.com
Laporan : Retno Handayani
Perempuan pengguna narkotika menghadapi tantangan berat ketika berada di masyarakat seperti di cap tidak punya masa depan dan dijauhi keluarga.
Stigma dan Diskriminasi yang ditemui harus ditambah dengan ketidakadilan ketika mempunyai pasangan yang memperalat dan akhirnya berakhir masuk penjara.
Tidak jarang ketika di penjara Perempuan pengguna narkotika kehilangan hak asuh anak.
Masalah belum selesai ketika bebas lepas dari penjara , beban ekonomi karena kesulitan mendapatkan pekerjaan akibat tindakan diskriminasi yang dirasa.
Semua ini terjadi karena kebijakan yang buruk dan tidak ramah gender terhadap pengguna narkotika.
Bertepatan dengan 26 Juni yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) oleh pemangku kebijakan di Indonesia. Lalu..
Masih Pantaskah Hari yang sebetulnya menentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika internasional sekaligus hari menentang penyiksaan international Diperingati ?
Setelah menghasilkan perlakuan stigmatisasi, diskriminasi, penyiksaan, kekerasan, dan pemerasan kepada orang yang menguasai narkotika.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap perlindungan hak perempuan pengguna narkotika Organisasi Womxn’sVoice yang fokus pada Perempuan dan transpuan pengguna narkotika dengan dukungan penuh dari Indonesian Support Don’t Punish (SDP) Global Day of Action 2022
Menggelar aksi damai dengan mengusung tema “RANDOM OF KINDNESS” bertujuan mencari dukungan dari masyarakat untuk perempuan dan orang non-biner yang menggunakan narkoba melalui gerakan sosial.
Berlokasi di Taman Heulang Kota Bogor Jawa Barat aksi damai ini dilangsungkan Womxn’s Voice bersama dengan Aksi keadilan Indonesia , Youth Action dan Yayasan Pesona Bumi Pasundan (YPBP) yang juga bergerak dalam sosialisasi kepada pengguna narkoba suntik mencoba mengedukasi masyarakat mengenai kebutuhan dan keadaan khusus para perempuan dan orang non-biner yang menggunakan narkoba sebagai dampak dari War On Drugs.
Dengan memberikan kepercayaan kepada masyarakat , aksi ini juga mencari rasa empati spontan dengan meminta mereka memberikan stiker cinta sebagai simbol dukungan.
Respon dari masyarakat pengunjung Taman Heulang ternyata baik dan antusias saat para relawan mengedukasi apa yang sedang terjadi hari ini.
82 tanda cinta adalah hasil terjemahan kepedulian masyarakat banyak.
Tanda cinta kepedulian berbentuk hati bukan hanya sekedar simbol tempelan.
Tanda cinta yang di dapat adalah acuan bagi kita semua.