Bogorpolitan – Pamijahan,
Dalam rangka gerakan sosial kemanusiaan, guna membantu meringankan beban korban tsunami diwilayah Banten beberapa pekan lalu, Laskar Anti Korupsi (LAKI) Pejuang 45 bekerjasama dengan Gerakan Persaudaraan Muslim Bogor Bersatu (GPMBB) menyelenggarakan kegiatan jemput donasi dari berbagai instansi diwilayah Bogor Barat, Rabu (09/01/2019).
Kegiatan penjemputan donasi ini, melibatkan sebagian anggota Laskar Anti Korupsi Pejuang 45, ke-tiga lokasi diwilayah Kecamatan Pamijahan. Meskipun di guyur hujan, namun tidak menyurutkan semangat mereka.
Zaenal Aripin selaku ketua LAKI Pejuang 45 menjelaskan, kegiatan ini sifatnya hanya penjemputan donasi saja dan untuk ditampung sementara waktu. Insya Allah akan diberangkatkan ke Banten pada hari Sabtu (12/01/19) mendatang.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang di Banten, pasca musibah tsunami tersebut,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Wiwin Widiawati selaku bendahara Himpaudi mewakili Paud se-Kecamatan Pamijahan menjelaskan, kegiatan untuk mengumpulkan bantuan ini, sudah dipersiapkan dua minggu yang lalu setelah melihat kejadian musibah di layar TV, Media Sosial lainnya yang melanda wilayah Banten.
“Sesuai intruksi arahan dari Ketua Penilik agar menginformasikan kepada para Paud yang ada di Kecamatan Pamijahan untuk mengajak dan memberikan bantuan sukarela. Alhasil akhirnya terkumpul beberapa karung pakaian yang masih layak pakai, tiga puluh dua dus mie instan serta kebutuhan lainnya,” tutur Wiwin.
Ia berharap, musibah tersebut tidak terulang kembali, khususnya diwilayah Banten, umumnya diwilayah Indonesia.
Semoga apa yang kami kumpulkan yang diberikan melalui Relawan LAKI 45 dapat bermanfaat bagi yang terkena musibah diwilayah Banten,” harap Wiwin.
Drs H. Asep Hidayat S.pd MM, yang ditugasi oleh Pemerintah dari Dinas Pendidikan Kecamatan Pamijahan untuk melakukan pendidikan non formal khususnya pendidikan anak usia dini, paket A dan paket B, mengajak kepada seluruh masyarakat Pamijahan untuk peduli, dengan adanya musibah diwilayah Banten.
“Kami masyarakat Pamijahan merasakan betapa dahsyatnya musibah yang melanda saudara kita di Banten, sehingga kami tergerak, tergugah dan terucap kata “BISMILLAHIRAHMANNIRRAHIM“ untuk mengetuk hati nurani kawan-kawan kami yang berada di Pamijahan agar lebih peduli,” pungkasnya.
(Jun)