H. Daswara Sulanjana, SH., Camat Baru Pimpin Kecamatan Leuwiliang

0
1,612 views

BogorPolitan – Leuwiliang,

Lepas sambut Camat Kecamatan Leuwiliang berlangsung penuh keakraban. Kepemimpinan Kecamatan Leuwiliang dari Drs Chaeruka Judiyanto,MSI. Kepada H. Daswara Sulajana, SH. Dihadiri Oleh Kapolsek, Danramil, KNPI, Para Kepala Desa se-Kecamatan Leuwiliang, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan para undangan. Berlangsung dihalaman kantor Kecamatan Leuwiliang, Selasa 17/09/2019.

H. Daswara Sulanjana, SH., sebagai Camat yang baru di Kecamatan Leuwiliang mengatakan, kedepan lebih menunjukan keberpihakannya kepada masyarakat dalam kebersamaan.

“Mudah-mudahan saya datang kesini bisa memberikan iklim yang lebih baik, semoga saya bisa lebih mendorong keterlibatan masyarakat dan keberpihakan kepada masyarkat lebih di kedepankan. Melihat keguyuban tadi saya yakin bisa berhasil,” kata Daswara.

Lebih lanjut, dalam konsep “Kita Wujudkan Leuwiliang Sebagai Kota Santri” H. Daswara Sulanjana berpendapat, sebagai Camat baru leuwiliang, dirinya akan melihat konsepnya terlebih dahulu.

“Lihat dulu konsepnya seperti apa, apa banyak Pesantren, apa kita harus nyantri. Kalau bicara banyak pesantren, di parung juga banyak pesantren, tapi konsepnya tidak menjadi Kota Santri, berbicara soal Santri, berarti kita harus melihat program Majelis Ulama Indonesia (MUI) melihat Program Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT), dukungan dari Pondok Pesantren bagaimana menjadikan Leuwiliang ini menjadi Kota Santri, Saya belum lihat konsepnya,” ujarnya.

Diruang terpisah, mantan Camat Leuwiliang, Chaeruka Juhdiyanto memaparkan, sinergitas antara warga masyarakat dengan Muspika dan Kepala Desa

“Warga Masyarakat bisa bersinergi dengan Muspika dan Kepala Desa untuk melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pembinan masyarakat. Upaya meningkatkan Index Pembangunan Manusia (IPM) warga masyarakat sebagai tolak ukur,” ungkap Chaeruka.

Mantan Camat Leuwiliang yang sekarang menjadi Camat Ciomas mengatakan, indikatornya adalah bidang pendidikan kesehatan dan sumber daya bumi, mengenai Santri, Kecamatan Leuwiliang banyak Pondok Pesantren, suasana keagamaanya masih kental.

“Seperti mabok mabokan, judi tidak boleh ada disini, saya yakin pak H. Daswara sudah berkepengalaman,” pungkasnya.

Reporter : M. Ilyas

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini