Laporan : Eka Rufa ||
BogorPolitan.com – Cianjur,
PT. Daya Mas Geopatra Pangrango (PT.DMGP) selaku yang diberikan surat Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membocorkan anggaran besar yang bakal digelontorkan untuk melakukan pengembangan proyek Gheotermal.
Lokasi untuk mengeksplorasi energi panas bumi yang merupakan energi bersih dan ramah lingkungan serta melimpah keberadaaanya di Indonesia itu berada di seputaran kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Project Manager Officer (PMO) PT Daya Mas Geopatra Pangrango, Yunis Latif mengatakan, penugasan yang dilakukan kepada pihaknya dengan perioda waktu mulai dari 15 Juni 2022 sampai dengan 15 Juni 2025, saat ini dalam suvei pendahuluan dan akan melakukan pemboran eksplorasi memakan anggaran tak main-main.
“Biaya investasinya dikembangkan 30 Mega Watt memakan anggaran sekitar Rp2,2 Triliun,” kata Yunis.
Proyek tersebut nantinya akan menghasilkan energi panas hingga puluhan tahun lamanya.
“Beroperasi minimal selama 30 Tahun dan bisa diperpanjang,” ujarnya.
Mengenai tahap eksplorasi yang merupakan tahapan pengembangan energi geothermal memiliki resiko kerugian tinggi.
“Dimana jika pemboran eksplorasi tidak menemukan cadangan geothermal seperti yang diperkirakan maka biaya yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan tidak akan kembali,” ujarnya.
Pada saat ini PT DMGP sedang melakukan pembebasan lahan masyarakat dan akan melakukan pembebasan lahan TNGGP untuk pembuatan jalan dalam rangka pemboran eksplorasi yang direncanakan akan dilakukan pada TW 3 dan TW 4 tahun 2024.
“Jalan yang akan dibuat nantinya akan menghubungkan jalan Pasir Cina dengan jalan Ciguntur, jalan ini nantinya dapat digunakan oleh masyarakat untuk mobilisasi hasil pertanian dan pupuk, sehingga dapat menurunkan biaya produksi,” tandasnya.