Kab. Bogor, BogorPolitan.com ||
Jalan lingkar Galuga di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, Jawa-Barat minim lampu Penerangan Jalan Umum atau PJU. Hingga sampai saat ini belum juga terpasang.
Padahal keberadaan jalan tersebut menjadi jalur alternatif bagi warga sekitar maupun pengguna jalan lainnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari maupun dimalam hari.
Selain itu juga jalur tersebut menjadi jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di jalan Raya Leuwiliang Bogor yang kerap kali terjadi kepadatan kendaraan angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Tepatnya di depan Pasar Leuwiliang.
Hal itupun menjadi keluhan bagi para pengendara roda dua maupun roda empat yang melintas di jalur tersebut.
“Iya kadang kalau di jam aktivitas suka macet parah. Apalgi kalau kita kejar waktu, kadang suka telat dateng ke tempat kerja,” ungkap Andri (25) salah seorang pengendara kepada Wartawan. Jumat (7 Juni 2024) kemarin.
Sementara warga sekitar Ogi (30) mengeluhkan minimnya lampu PJU yang cukup lama tidak terpasang di jalan tersebut. Bahkan dirinya juga mengkhawatirkan adanya rawan kejahatan pada malam hari.
“Ada mah ada, cuman kadang idup kadang mati. Itu juga lampunya cuma sampe jembatan doang, gak sepanjang jalur Galuga-Leuwiliang. Padahal kan yang agak seremnya itu pas dijalur yang atas tuh yang mau ke arah sampah. Saya ngerinya kalau lewat malem, takut ada begal atau rawan kejahatan lain,” katanya.
Warga sekitar maupun pengguna jalan juga berharap di sepanjang jalan tersebut agar segera dipasang lampu PJU untuk menhindari atau meminimalisir kecelakaan dan kejadian kriminalitas.
Dikonfirmasi awak media ini, Didi Petugas Pemeliharaan Lampu PJU Dinas Perhubungan (Dishub) UPT Leuwiliang menjelaskan bahwa memang di beberapa ruas jalan yang berada di wilayah Kecamatan Cibungbulang maupun Leuwiliang belum terpasang secara merata.
“Kalau yang sudah terpasang memang baru arah skolah Pertiwi sampai jembatan, sama simpang perempatan galuga sampai terminal,” ujarnya.
Sementara kata Didi, untuk lampu PJU yang belum terpasang di jalur galuga yang menuju arah terminal Leuwiliang, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pihak Kopasus.
“Seingat saya dulu tahun 2014 pernah rencana pembangunan lokasi tersebut, namun ada pihak angota dari Kopasus tidak di ijinkan dengan alasan untuk latihan. Terus di bulan ke belakang (2024-red) dari pihak Muspika Kecamatan dan Desa telah melayangkan surat ke Kopasus yang Kemang. Saya belum ada konfirmasi lagi,” terangnya.
“Itu dari muspika juga, kalo di ijinkan kita rencanain, kasian penguna jalan. Kalau sudah ada ijin dari Danjen Kopasus kami siap untuk merencanakan pembangunan lampu PJU nya lagi,” tambahnya.
Selain di jalur tersebut, kata Didi, ada beberapa wilayah yang masih mimim lampu PJU. Seperti di wilyah Desa Cibeber Dua hingga perbatasanal Desa Pabangbon, pihaknya berjanji di tahun ini (2024-red) akan merencanakan pemasangan lampu PJU juga.
“Siap insya Alloh terealisasi untuk pembangunan PJU dari Desa Cibeber 2, sampai batas Desa Pabangbon , insya Alloh direncanain thun sekarang, satu panel,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kecamatan Cibungbulang telah menyerap aspirasi terkait minimnya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Jalan Lingkar Galuga dan sudah sering diajukan, namun hingga kini belum juga sepenuhnya terealisasi.
“PJU itu sebetulnya sebelum (menjabat) Camat sebelum saya juga sudah diajukan ke Dishub,” ujar Camat Cibungbulang, Agung Surachaman Ali kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, pengajuan dilakukan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
“Tapi persoalannya itu dimana?, kalau tidak salah itu persoalannya karena status lahan,” pungkasnya.***