Lonjakan Harga Cabai di Cianjur: Petani Gagal Panen, Pedagang dan Konsumen Terjepit

0
43 views

Cianjur, Bogorpolin.com – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur terus meroket, menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan pedagang dan konsumen.

Salah satu penyebab utamanya adalah kegagalan panen yang dialami para petani, akibat cuaca ekstrem yang tak menentu. Imbasnya, suplai cabai menurun drastis, sementara permintaan tetap tinggi.

Sukroni (52), pedagang sayuran di Pasar Muka Cianjur, mengungkapkan bahwa harga cabai rawit domba mencapai Rp110.000 per kilogram, menjadikannya jenis cabai dengan harga tertinggi.

“Pekan lalu, harga cabai rawit domba sempat menyentuh Rp120.000 per kilogram. Memang seminggu ini turun sedikit, tetapi masih sangat tinggi dibandingkan harga normal,” ujar Sukroni.

Harga cabai lainnya, seperti cabai keriting, cabai merah, dan cabai hijau, juga melonjak, berkisar antara Rp60.000 hingga Rp80.000 per kilogram. Menurut Sukroni, pasokan cabai dari distributor menurun hingga setengah dari biasanya.

“Informasi yang saya terima, pasokan dari petani berkurang karena banyak yang gagal panen akibat cuaca buruk dan serangan hama,” katanya.

Kondisi ini tak hanya merugikan petani, tetapi juga pedagang. Sukroni mengaku penjualan menurun drastis karena daya beli masyarakat melemah.

“Kalau biasanya pembeli belanja satu kilogram, sekarang paling hanya seperempat kilogram. Mereka mengeluhkan harga yang terlalu mahal,” terangnya.

Sumiati (32), seorang pembeli dari Kampung Warungdanas, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, mengaku keberatan dengan lonjakan harga ini. Sebagai pemilik warung, kenaikan harga cabai sangat berdampak pada usahanya.

“Biasanya saya belanja sayuran dalam jumlah banyak, sekarang hanya setengahnya saja. Hampir semua bahan naik, terutama cabai,” keluhnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskumdagin) Kabupaten Cianjur, Moelya Indrawan, menjelaskan bahwa tingginya harga cabai dipicu oleh panen yang dilakukan sebelum waktunya.

“Banyak petani terpaksa memanen lebih awal karena buah cabai busuk di pohon akibat cuaca ekstrem. Hal ini menyebabkan pasokan berkurang dan harga melonjak,” jelasnya.

Kenaikan harga cabai ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga bulan depan. Moelya menyebutkan, fenomena ini juga terasa menjelang Natal dan Tahun Baru, ketika permintaan cabai meningkat.

“Kondisi cuaca ekstrem mempengaruhi panen, menyebabkan banyak cabai busuk dan petani merugi,” tambahnya.

Dalam situasi ini, baik pedagang maupun konsumen berharap harga cabai segera stabil.

“Harga normalnya di kisaran Rp40.000 hingga Rp60.000 per kilogram. Kami berharap harga bisa kembali seperti itu,” tutupnya.

Sumber : Pakar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini