HPN 2025 di Riau, Peringatan Penuh Makna di Tengah Tantangan Pers Indonesia

0
134 views

Bogorpolitan, Riau.

Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang digelar di Pekanbaru, Riau, berlangsung meriah dengan kehadiran berbagai tokoh penting dari dunia pers, pemerintahan, dan masyarakat.

Acara ini menjadi ajang refleksi atas perjalanan pers nasional, di tengah tantangan besar yang sedang dihadapi organisasi wartawan tertua di Indonesia, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, termasuk Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Sandi Nugroho yang mewakili Kapolri, Pj. Gubernur Provinsi Riau, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, serta Ketua dan pimpinan DPRD Riau.

Hadir pula para tokoh pers nasional, konstituen Dewan Pers, serta pengurus PWI Pusat dan daerah, di antaranya Ketua Dewan Kehormatan Sasongko Tedjo, Ketua Dewan Penasehat PWI Ilham Bintang, Tribuana Said, Timbo Siahaan, dan Ketua PWI Riau Raja Isyam Aswar.

Dalam pidato yang disampaikan melalui video, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa pers adalah penggerak perubahan yang harus tetap menjadi penjaga demokrasi.

“Pers bukan hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga penggerak perubahan. Di tengah gejolak zaman, pers harus tetap menjadi penjaga demokrasi,” ujar Meutya.

Ia juga menyampaikan selamat Hari Pers Nasional 2025 kepada seluruh insan pers di Indonesia.

Namun, di balik kemeriahan HPN 2025, ada catatan serius tentang kondisi pers nasional.

Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kondisi pers saat ini tidak sedang baik-baik saja, begitu pula dengan PWI.

“Tahun ini, perayaan HPN dirayakan dengan rasa prihatin. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan HPN kali ini tidak hanya digelar di Riau, tetapi juga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan Solo, Jawa Tengah. Realitas ini pahit akibat perbedaan prinsip dalam penegakan integritas, yang membuat PWI mengalami perpecahan internal,” ujarnya.

Zulmansyah juga memohon maaf kepada seluruh insan pers yang merasa terganggu dengan situasi ini.

“Sejak PWI lahir pada 9 Februari 1946, peristiwa heroik ini selalu dirayakan dengan kebanggaan. Namun ironisnya, kali ini peringatan HPN justru dipenuhi perbedaan prinsip,” katanya.

Meski ada polemik, Ketua Panitia HPN Riau 2025, Marthen Selamet Susanto, tetap menegaskan pentingnya persatuan dan kolaborasi dalam dunia pers. Ia mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah mendukung acara ini.

“Peringatan HPN tahun ini bukan hanya untuk mengenang kelahiran PWI, tetapi juga untuk mempererat silaturahmi antara insan pers dan masyarakat. Dengan hadirnya lebih dari 1.500 peserta, acara ini membuktikan bahwa kita semua berkomitmen untuk memajukan dunia pers di Indonesia,” ujar Marthen.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada sponsor, panitia, serta seluruh pihak yang mendukung kelancaran acara ini.

“Acara ini bukan sekadar peringatan, tetapi juga penguatan kebersamaan bagi insan pers di seluruh Indonesia. Semoga peringatan kali ini memberikan pesan kuat bahwa kita harus tetap bersatu dan mengedepankan integritas dalam setiap langkah kita,” tutupnya.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini