MA Al-Muhajirin, Untuk Dapat Ijazah Harus Bayar Denda

0
647 views

BogorPolitan – Cigudeg,

Berdalih siswanya yang melakukan aksi corat-coret pakaian saat kelulusan, MA Al-Muhajirin menahan Ijazah. Dengan dikeluarkannya peraturan sekolah, Siswa dipaksa harus membayar denda dengan nominal uang Rp.1.000.000,- untuk siswa perempuan dan Rp.500.000,- untuk laki-laki dengan dalih untuk menegakan disiplin.

Adanya penahanan Ijazah Siswa yang dilakukan MA Swasta Al-Muhajirin, mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan. Hal ini menjadi perhatian serius Robinton Sitorus. Anggota DPRD Kabupaten Bogor Komisi 4 dari Partai PDI Perjuangan ini, melalui pesan singkat Whatsapp kepada awak media, Kamis, (05/12/2019), mengatakan, bahwa tindakan tersebut tidak terpuji dan tidak mendidik.

“Hukuman denda terhadap siswa kurang tepat, karena seperti yang kita ketahui pelajar atau siswa belum mempunyai penghasilan, jika ini dipaksakan, akhirnya siswa tersebut akan meminta kepada orang tua,” katanya.

“Sehingga orang tua kembali dipusingkan dengan biaya. Sanksi yang paling tepat diberlakukan kepada siswa karena ketidak-disiplinan, semestinya sanksi sosial,” tambahnya.

“Semisal kerja bakti dilingkungan sekolah atau membersihkan WC di sekolah sehingga mempunyai dampak yang langsung dirasakan siswa tersebut dan juga memberikan efek jera bagi siswa lain atau adik kelasnya pada lulusan tahun berikutnya tidak melakukan perlakuan serupa,” tegasnya.

Hal ini juga mengundang reaksi Yopri, aktivis pemerhati pendidikan yang juga kader kalangan Nahdliyin. Dirinya mengingatkan agar sekolah tidak bertindak semena-mena.

“Sekolahnya matre, berarti tinggal kita kampanyekan sekolah agama itu matre, emang bikin sekolah buat nyari duit? Berarti niat awalnya bukan untuk mendidik,” tegas Yopri.

Masih menurut Yopri, peraturan seperti itu mendidik jadi kapitalisme. Itu namanya setiap melanggar, denda, salah, denda, sudah seperti liberal.

“Makanya, kita yang miskin, jangan bodoh bodoh amat. Biar tidak dimainin, sedih saya melihatnya,” pungkasnya.

Secara terpisah, dikonfirmasi via Whatsapp, Camat Cigudeg Acep Sajidin mengatakan akan mendatangi MA Al-Muhajirin.

“Besok saya akan datang ke MA Al-Muhajirin, ingin menggali apa yang sebenarnya terjadi. Kalau memang perlu, akan saya fasilitasi pertemuan orang tua dengan pihak sekolah,” pungkasnya singkat.

Reporter : Dedi M

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini