BogorPolitan – Cianjur,
Setelah satu pasien warga Bekasi D (51) yang dirujuk berobat ke UGD Rumah Sakit Dr.Hafidz (RSDH) pada tanggal 29 Februari 2020, hendak dibawa ke Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung meninggal, kini muncul lagi informasi
dari IGD RSUD Kabupaten Cianjur,
Tetapi, sampai saat ini masih disinyalir belum tahu pasti salah seorang pasien kena suspek corona. Kini sedang dalam isolasi initial.
dr. Santy Handayani mengatakan, sudah melakukan penanganan dan antisipasi. Karena intruksi dari pusat harus melakukan langkah dan upaya, artinya berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan secara insentif.
“Belum tahu pasti terjangkit atau tidak penyakit tersebut, awalnya itu batuk, demam dan sesak nafas. Karena sejauh ini pasien baik-baik saja,” katanya.
Ia menyambungkan, untuk saat ini jelas akan diisolasi. Karena, intruksi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat harus siaga dan solusi supaya tidak menyebar.
“Jelasnya gejalanya tidak mengarah kesana, itu katanya sudah bekerja selama delapan tahun di Jakarta. Di satu satu resto masakan cina,” ujar dr. Santy.
Diketahui, pasien tersebut berinisial AJ (40) seorang laki-laki, warga Desa Ciharashas, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Bekerja di salah satu restoran Chinese di Jakarta.
Anamnesia awalnya, batuk, sesak, dan demam. Sebelumnya penanganan pertama (dasar) pihak keluarga dibawa di klinik Harapan Sehat (HS), Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku.
Saat ini penjagaan ketat. Bahkan antisipasi semua karyawan RSUD Cianjur sudah memakai masker dan alat pelindung lainnya.
“Pasien masuk sekitar pukul 10:45 WIB, dan kini sedang dirawat secara medis,” tutup dr. Santy.
Reporter : Eka